Hormat berarti menghargai,
takzim dan khidmat kepada orang lain, baik orang
tua, guru sesama anggota keluarga. Dalam hubungan dengan orang tua, perilaku hormat ditujukan
dengan berbakti kepada orang tua. Berbakti
merupakankewajiban anak kepada orang tua. Berbakti epada orang tua
merupakan salahsatu
amal saleh yang mulia.
Contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua.
-selalu mengucapkan salam ketika mereka ada atau
mencium tangannya.
-selalu bertutur kata yang sopan dan halus
kepanya..
-tidak mendurhakainya.
-patuh pada perintahnya.
-selalu bisa menghargai apapun usaha yg telah di
lkukannya
Contoh perilaku hormat dan patuh kepada guru.
-tidak menghina kepada guru.
-mendatangi
tempat belajar
dengan ikhlas dan penuh semangat..
-meperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran.
-Bertanya kepada guru apabila ada sesuatu yang belum dimengerti dengansikap sopan.'
-menggunakan bahasa yang
baik pada saat berbicara dengan guru
1. Kedudukan Birrul Walidain
Birrul Walidain mempunyai kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam. Allah dan
Rasul-Nya menempatkan orang tua pada posisi yang sangat istimewa, sehingga
berbuat baik pada keduanya juga menempati posisi yang sangat mulia, dan
sebaliknya durhaka kepada keduanya menempati posisi yang sangat hina. Karena
mengingat jasa ibu bapak yang sangat besar sekali dalam proses reproduksi dan
regenerasi umat manusia.
Secara khusus Allah juga mengingatkan betapa
besar jasa dan perjuangan seorang ibu dalam mengandung, menyusui, merawat dan
mendidik anaknya. Kemudian bapak, sekalipun tidak ikut mengandung tapi dia
berperan besar dalam mencari nafkah, membimbing, melindungi, membesarkan dan
mendidik anaknya, sehingga mempu berdiri bahkan sampai waktu yang sangat tidak
terbatas.
2. Kedudukan Guru
“ Bapak Guru lebih mulia dari bapak kandung “.
Sebab, Ibu Bapak itu mendewasakan dari segi jasmani yang bersifat material,
sedangkan Bapak/Ibu Guru mendewasakan dari segi rohani yang bersifat spiritual
dan universal.
Para Guru, Ustadz, Ustadzah, atau Mua’lim,
Mursyid, selain mengantarkan kita menjadi orang yang beramal sholih, mereka
termasuk pewaris Nabi-Nabi, justru merekalah penyalur pusaka dalam
menjalankansyari’at, akhlak, aqidah, dan mereka pula contoh yang terdekat
dengan kita. Berkaitan dengan hal tersebut, Nabi bersabda :
Ulama adalah penerima pusaka Nabi-Nabi. (HR.
al-Tirmizi dan Abu Daud).
Sehubungan dengan hadist tersebut, maka kita
diperintahkan untuk menghormati para Ulama, meski bukan Guru kita. Begitupula
dengan para Da’I dan Muballigh selaku penyalur risalah kenabian, yang kini
disebut Da’wah atau Kulyah Agama. Adapun Ulama yang sebenarnya adalah yang
berilmu, dan beramal dengan ilmunya itu, serta ilmudan amalanya tersebut sesuai
dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Dalil tentang hormat kepada orang tua dan guru.
“Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isra’/17: 23-24)
yang Artinya :sesungguhnya kebaikan yang paling utama adalah seseorang memelihara hubungan baik dengan orang tuanya. (HR Muslim)